18 Mei 2010

Panen Hati di Ladang Rabtah (2/2)

Kepergian seseorang yang amat dekat di hati, tak pelak membuat suatu kekosongan di alam berkesadaran. Ini nampaknya yang dialami Bang Buyung kemarin dengan kepergian putra sulungnya, Iken (54 tahun).

Presiden SBY dan Ibu Negara sendiri hadir melayat. Para Menteri, tokoh sipil, politisi, dan militer, artis dan selebrita, membaur di rumah duka hingga ke pemakaman Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Aliansi, pejuang HAM dan Kelompok Minoritas, yang terakhir ini Bang Buyung bela dengan segenap daya dan kemampuan,makin membuahkan banyak simpati. Dan manakala dtang duka menimpa jiwa, tabungan kebaikan itu datang bagai air bah, tak terbendung.

Kharijiah Nasional H.A. Mubarik Ahmad, adalah representasi dari kelompok minoritas ini. Tapi, apa istimewanya sehingga ia nampaknya bisa mengisi kehampaan yang ditinggal duka di relung hati Bang Buyung.

"Tidak ada yang pribadi. Semuanya berkat Masih Mau'ud," ungkap Kharijnas. "Semuanya dari hati yang menyinta untuk semua."[]

Tidak ada komentar: